KETENTUAN
1.Buatlah jaringan komputer sesuai dengan topologi yang telah disediakan
2.Pada jaringan tersebut tuangkan sistem keamanan melalui line console dan line vty serta encripsikan password tersebut.
3.Buatlah banner motd.
4.Router Interface G0/0 memiliki IP: 192.168.10.1/24
5.Router Interface G0/1 memiliki IP: 192.168.11.1/24 dan digunakan sebagai DHCP Server
1.Excluded 192.168.11.1 192.168.11.40
2.Excluded 192.168.11.150 192.168.11.254
3.DHCP Pool JARINGAN-KOMPUTER
Penulis: Kedai Berbagi Ilmu
Routing Fundamental (Pertemuan 13)
Routing adalah proses dimana suatu router memforward dan memilih jalur (path) yang harus dilalui paket ke jaringan yang dituju.
Proses routing pada router dilakukan berdasarkan Tabel Routing/ Routing Table
Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:
- Network ID
- Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
- Next hop/gateway : Merupakan alamat transit selanjutnya sebelum ke tujuan akhir paket, jika tujuan akhir paket terhubung secara langsung maka next hop merupakan tujuan akhir paket.
- Cost/Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
Routing sendiri mempunyai beberapa jenis, yaitu :
1.) Static routing
Static routing merupakan pemetaan alamat dalam sebuah jaringan secara manual yang menyebabkan route alamatnya ditentukan oleh konfigurator (orang yang melakukan konfigurasi), artinya tabel routing dibuat secara manual.
2.) Default routing
Default routing menggunakan prinsip mengirimkan paket-paket menuju hop berikutnya. Bisa digunakan ketika di jaringan memiliki jalur keluar (exit path), bukan looping.
3.) Dynamic routing
Dynamic routing merupakan pemetaan alamat dalam sebuah jaringan secara otomatis karena dengan routing protocolnya router akan saling berkomunikasi dengan router yang lain dan akan saling update tabel routing.
Pada Dynamic Routing terdapat Administrative distance dan Routing Protocol.
- Administrative distances
Administrative distance (untuk selanjutnya akan di singkat AD) digunakan untuk mengukur apa yang disebut truworthiness (ke-dapat-percayaan) dari informasi routing yang di terima oleh sebuah router tetangga. Sebuah AD adalah bilangan bulat dari 0 sampai 255, di mana 0 adalah yang palng dapat di pecaya dan 255 berarti tidak akan lalu lintas data melalu route ini.
Jika sebuah router memliki dua update mengenai network yang sama, maka hal yang sama yang di cek oleh router adalah AD. Jika satu dari route yang di-advertised (di umumkan oleh router lain) memiliki AD yang lebih rendah dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut akan di tempatkan di routing table.
Jika kedua route di-advertised memiliki AD yang sama, maka yang di gunakan untuk memilih jalur terbaik adalah metrics dari routing protocol (misalnya hop atau bandwidth). Route yang di-advertised dengan metric terendah akan di tempatkan oleh routing table. Tetapi jika kedua route memiliki AD dan metric yang sama, maka routing protocol akan melakukan load balance ke network remote (yang berarti router akan mengirimkan paket melalui kedua link yang memiliki AD dan metric yang sama tersebut)
Sumber route | AD default |
Interface yang terhubung langsung | 0 |
Route statis | 1 |
EIGRP | 90 |
IGRP | 100 |
OSPF | 110 |
RIP | 120 |
External EIGRP | 170 |
Tidak diketahui (unknown) | 255 (route in tidak akan pernah di gunakan) |
- Routing Protocol
Berikut beberapa macam routing protocol pada dynamic routing
a.) routing Information Protocol (RIP)
b.) Interior Gateway Rating Protocol (IGRP)
c.) Open Shortest Path First (OSPF)
d.) Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
e.) Border Gateway Protocol(BGP)
f.) Intermediate System to Intermediate System, (IS-IS)
Cara kerja protocol dynamic routing berdasarkan 3 Algoritma routing, yaitu :
a.) distance Vector
b.) link state
c.) Hybrid-distance-vector routing
a.) Distance Vector Routing
Distance vector mengirimkan routing update secara estafet kepada router-router tetangganya, setiap kali melewati sebuah router, maka hop akan ditambahkan ( hop=router yang dilalui). Protokol ini mencari jalur terbaik ke sebuah network dengan menilai jarak. Algoritma routing distance vector mengirimkan isi routing table yang lengkap ke router-router tetangganya, yang kemudian menggabungkan entri-entri di routing table yang diterima tersebut dengan routing table yang mereka miliki untuk melengkapi routing table router
Routing update mengirimkan copy routing table secara lengkap pada router tetangganya. Router-router dalam jaringan distance vector hanya tahu network dari tetangganya saja.
Contoh routing protocol distance vector :
a.) RIP v1 & RIP v2
b.) IGRP
c.) BGP
b.) Link State Routing
Pada protokol link-state setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah. Satu table mencatat perubahan dari network-network yang terhubung langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table. Router mengetahui lebih banyak tentang internetwork dibandingkan semua jenis routing protokol yang distance-vector. Link state mengirimkan link state advertisement (LSA) secara broadcast (flooding) ke semua router dalam jaringan. Info LSA disimpan oleh setiap router dalam databasenya sehingga setiap router tahu topologi jaringan secara “overall”. Algoritma yang dipakai oleh link-state yaitu algoritma djikstra di mana jalur terpendek akan dibangun berdasarkan jalur-jalur terbaik dan disimpan di tabel routing. Tetapi kelemahan dari link-state yaitu membutuhkan resource yang besar seperti memory yang besar untuk menyimpan table routing, tentunya membutuhkan router yang mempunyai spesifikasi yang tinggi
Istilah-istilah link state :
a.) Link State Advertisement (LSA)
b.) Djikstra
c.) Routing Table
d.) Neighbor table
e.) Database/ topologi table
Contoh Link State Routing Protocol :
a.) OSPF
b.) IS-IS
c.) Hybrid-distance-vector routing
Merupakan routing protocol yang hanya diadopsi oleh router cisco yaitu protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. EIGRP hanya bisa digunakan oleh sesama router cisco saja, dan tidak didukung oleh jenis router lain. cara kerja EIGRP menggunakan dua tipe routing protocol yaitu Distance vector protocol dan Link State Protocol. Maksudnya, EIGRP sebenarnya merupakan Distance Vector protocol, tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol, yaitu dengan mengirimkan semacam hello packet.
EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang digunakan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table. Algoritma tersebut disebut DUAL. DUAL digunakan untuk memastikan jalur untuk sebuah network dengan diawali oleh DUAL mengirim query packet kepada network yang bersebrangan, maupun kepada router yang langsung terkoneksi dengannya. Selama mengirimkan query packet, setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu.
Dari replay packet yang diterima oleh router yang mengirimkan query packet, DUAL mengkalkulasi menggunakan delay, bandwidth, dan faktor-faktor lain untuk menentukan mana successor dan mana feasible successor. Successor akan menjadi jalur yan utama, yang paling dekat, dan paling efisien untuk menuju ke sebuah network yang dapat dijangkau oleh DUAL. Sedangkan Feasible successor adalah jalur cadangan yang digunakan ketika router tidak memilih jalur successornya. Tetapi penentuan feasible successor tidak harus dilakukan.
Pembuatan Jaringan Sederhana (Pertemuan 12)
Langkah – Langkah Pengerjaan
•Praktek ini berdasarkan pertemuan 6 – 9
•1. Klik Hiperlink yang berada di bawah masing-masing gambar
•2.Isi sesuai instruksi di paket tracer dan perhatikan waktu pengerjaannya (60 Menit ).
•3. Jika sudah menyelesaikan tahap-tahap pengerjan sesuai petunjuk aktivity di paket tracer silahkan Klik Check Results untuk melihat apakah yang diisi sudah benar atau tidak (nilai pengerjaan). Dan reset activity untuk melihat cheklis pengerjaan.
SEVEN LAYER OSI (Pertemuan 11)
Macam-Macam 7 Lapisan OSI Layer :
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan Fisik adalah lapisan paling bawah di OSI Layer, Lapisan ini berfungsi untuk mendefiniskan media tansmisi jaringan, desain jaringan, topologi jaringan dan pengkabelan. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan yang mengatur tentang pengkabelan.
2. Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Lapisan Data Link berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang sering disebut Frame. Di layer kedua di OSI ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan hardware atau yang di sebut MAC Address dan menentukkan bagaimana perangkat-perangkat jaringan (hardware jaringan) seperti Hub, Bridge dan Repeater. Layer ini di bagi oleh IEEE 802 menjadi dua level anak yaitu : LLC (Logical Link Control) dan MAC (Media Access Control).
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
Lapisan Jaringan Berfungsi untuk mendefiniskan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer 3. Layer ini harus bertanggung jawab dalam menentukan alamat sebuah jaringan, menentukan rute jaringan yang akan diambil, menjaga antrian trafik di dalam jaringan.
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Lapisan Transport berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Lapisan ini bertanggung jawab membagi data menjadi segmen dan menyediakan penanganan error.
5. Session Layer (Lapisan Session)
Lapisan Session berfungsi mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, dipelihara atau di hancurkan, di layer ini juga dilakukan resolusi nama. Lapisan layer ini bertanggung jawab menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi.
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
Lapisan Presentasi berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (Redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP). Lapisan ini bekerja bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data.
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Lapisan ini bekerja menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer.
Data Link Layer
Data Link Sublayer
•LLC berkomunikasi dengan lapisan jaringan
•MAC mendefinisikn media akses proses
Standar Data Link Layer
•IEEE
•ITU
•ISO
•ANSI
Data Link Layer
Data Link Sublayer
•LLC berkomunikasi dengan lapisan jaringan
•MAC mendefinisikn media akses proses
Standar Data Link Layer
•IEEE
•ITU
•ISO
•ANSI
Transport Layer
•Peran Transport Layer
–Membangun komunikasi antara dua aplikasi dan memberikan data di antara mereka.
–Memberikan dukungan aliran data, kontrol Flow, Multiplexing
•Keandalan Transport Layer
–Dua protokol yang tersedia: TCP dan UDP.
–TCP mendukung kehandalan sementara UDP tidak.
•TCP biasanya digunakan untuk,
Database
Web Browser
Mail, dll
•UDP
Live Audio
Video Streaming
Voip, dll
Transport Layer Transportasi Data
Application, Presentation, Session
•Application Layer
–Lapisan yang paling dekat kepada pengguna.
–Yang termasuk Protokol Application Layer adalah: HTTP, FTP, TFTP, DNS.
•Presentation dan Session Layer
–Format data, kompres dan mengenkripsi data
–Umumnya digunakan untuk video termasuk QuickTime dan Motion Picture Experts Group (MPEG).
–Format gambar grafis umum adalah: GIF, JPEG dan PNG
–Session Layer menciptakan dan mempertahankan dialog antara sumber dan tujuan aplikasi.
Application Layer Protocol IP Address
Domain Name Service
–Dengan menggunakan DNS Server membuat alamat IP lebih mudah di hapal.
–Komputer masih memerlukan alamat numerik yang sebenarnya sebelum mereka dapat berkomunikasi.
–Protokol DNS memungkinkan untuk menerjemahkan alamat IP menjadi sebuah domain.
Dynamic Host Configuration Protocol
–Jaringan komputer memerlukan informasi IP address untuk berkomunikasi melalui jaringan.
–DHCP memungkinkan untuk memberikan IP address secara otomatis.
–DHCP mendukung IPv4 dan mendukung DHCPv6 IPv6.
ROUTING (Pertemuan 10)
Routing EIGRP
EIGRP merupakan singkatan dari Enhanced Interior Gateway Routing Protocol dahulu lebih dikenal dengan yang namanya IGRP yang hanya mendukung /8 /16 /24 dan sekarang digantikan dengan EIGRP yang mendukung classless. EIGRP adalah routing protocol dynamic yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan untuk midsize dan large company.
IX.1 Konsep EIGRP dan Operasi Seperti OSPF, EIGRP memiliki tiga langkah umum untuk dapat menambahkan rute ke routing IP tabel:1. Router EIGRP mengirim pesan Hello untuk menemukan posisi tetangga router EIGRP dan melakukan pemeriksaan parameter dasar untuk menentukan router harus menjadi tetangga. 2. Topologi: Tetangga bertukar update topologi secara penuh ketika tetangga melakukan hubungan, dan update kemudian hanya parsial sesuai kebutuhan berdasarkan perubahan topologi jaringan .3. Memilih rute: Setiap router melakukan analisis untuk memilih jarak yang terendah untuk mencapai masing-masing subnet.
Beberapa bagian berikutnya menjelaskan beberapa rincian tentang bagaimana EIGRP
Konfigurasi dasar routing EIGRP
- Buatlah skema seperti gambar dibawah ini. Gunakan 3 router , dan 2 client di bawah router
keterangan
TERDAPAT 5 NETWORK :
Network antar router
10.0.0.0
10.0.1.0
10.0.2.0
Network menuju client
192.168.1.0
172.16.40.0
- Untuk melakukan konfigurasi untuk router “R1”, sambungkan kabel console ke “PC0”, dan masuk melalui terminal pada “PC0”. Kemudian berikan IP address untuk setiap interface di router. Masukan command seperti ini
R1>enable //mengaktifkan router 1 / masuk ke privileged exec mode
R1#conf t //masuk ke global configuration mode
R1(config)#int g0/1 //masuk ke interface gigabit0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 //menambahkan ip address
R1(config-if)#no sh //menyalahkan interface
R1(config-if)#ex
R1(config)#int g0/0
R1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#int se0/1/0
R1(config-if)#ip address 10.0.1.2 255.255.255.252
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#exit
- Setelah konfigurasi IP Address , sekarang lakukan konfigurasi EIGRP. Masukan command seperti ini
perlu di ingat bahwa network yang akan di daftarkan hanyalah network yang tersambung langsung dengan port router. Dalam contoh ini router “R1” tersambung dengan 3 network, maka yang harus kita masukan hanya 3 network tersebut
R1(config)#router eigrp 10 //masuk ke konfigutasi EIGRP nomor 10
R1(config-router)#network 10.0.0.0 //IP network yang ingin di route
R1(config-router)#network 10.0.1.0
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#end
- Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi yang sudah dilakukan pada router “R1”. Dengan menggunakan command ini
R1#copy running-config startup-config
- Setelah itu kita akan melakukan konfigurasi untuk router “R2”, sambungkan kabel console ke “PC1”, dan masuk melalui terminal pada “PC1”. Kemudian berikan IP address untuk setiap interface di router. Masukan command seperti ini
R2>enable //mengaktifkan router 2 / masuk ke privileged exec mode
R2#configure terminal //masuk ke global configuration mode
R2(config)#int g0/0 //masuk ke interface gigabit0/0
R2(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.255.255.252 //menambahkan ip address
R2(config-if)#no sh //menyalahkan interface
R2(config-if)#int g0/1
R2(config-if)#ip address 172.16.40.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#int se0/1/0
R2(config-if)#ip address 10.0.2.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#exit
R2(config)#
- Setelah konfigurasi IP Address , sekarang lakukan konfigurasi EIGRP untuk router “R2”. Untuk konfigurasi ke 2 , gunakan ID EIGRP yang sama seperti yang sudah kita buat sebelumnya . Masukan command seperti ini
R2(config)#router eigrp 10 //masuk ke konfigutasi EIGRP nomor 10
R2(config-router)#network 10.0.0.0 //IP network yang ingin di route
R2(config-router)#network 10.0.2.0
R2(config-router)#network 172.16.40.0
R2(config-router)#end
- Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi yang sudah dilakukan pada router “R2”. Dengan menggunakan command ini
R2#copy running-config startup-config
- Setelah itu kita akan melakukan konfigurasi untuk router “R3”, sambungkan kabel console ke “PC4”, dan masuk melalui terminal pada “PC4”. Kemudian berikan IP address untuk setiap interface di router. Masukan command seperti ini
R3>enable //mengaktifkan router 3 / masuk ke privileged exec mode
R3#configure terminal //masuk ke global configuration mode
R3(config)#int se0/1/0 //masuk ke interface serial0/1/0
R3(config-if)#ip address 10.0.1.1 255.255.255.252 //menambahkan ip address
R3(config-if)#no sh //menyalahkan interface
R3(config-if)#ex
R3(config)#int se0/1/1
R3(config-if)#ip address 10.0.2.1 255.255.255.252
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#exit
- Setelah konfigurasi IP Address , sekarang lakukan konfigurasi EIGRP untuk router “R2”. Untuk konfigurasi ke 3 , gunakan ID EIGRP yang sama seperti yang sudah kita buat sebelumnya . Masukan command seperti ini
R3(config)#router eigrp 10 //masuk ke konfigutasi EIGRP nomor 10
R3(config-router)#network 10.0.1.0 //IP network yang ingin di route
R3(config-router)#network 10.0.2.0
R3(config-router)#end
- Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi yang sudah dilakukan pada router “R3”. Dengan menggunakan command ini
R3#copy running-config startup-config
- Konfigurasi EIGRP sudah selesai , sekarang tinggal test nya, gunakan command dibawah ini
R2#ping 192.168.1.2 //ping IP client 1
R2#ping 192.168.1.1 //ping gateway1
R2#ping 10.0.0.1 //ping IP R1
R2#ping 10.0.1.1 //ping IP R3
R2#ping 10.0.2.1 //ping IP R3
R2#show ip eigrp neighbors //melihat ip yang terhubung sebagai tetangga
R2#show ip route eigrp //melihat network yang terhubung dengan EIGRP
R2#show ip eigrp interfaces //melihat interfaces yg terhubung dengan EIGRP
OSPF
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan routing protocol standard yang bersifat terbuka yang telah diimplementasikan oleh berbagai vendor jaringan, termasuk Cisco. Dan itu merupakan standar terbuka dari sebuah jaringan yang berjalan
Terdapat beberapa fitur-fitur dari OSPF adalah:
- Memungkinkan untuk penciptaan daerah dan sistem otonom
- Meminimalkan routing lalu lintas.
- Fleksibel, serbaguna dan terukur.
- Mendukung untuk VLSM/CIDR
Keuntungan OSPF:
- Open standart
- Tidak ada batasan jumlah hop
- Loop free
- Konvergensi lebih cepat
Kerugian OSPF
- Mengkonsimsi lebih banyak resource CPU
- Kompleks dalam hal design dan implementasi
- Hanya mendukung squal load balancing
- Hanya mendukung protocol IP
- Langkah-langkah awal sebelum memulai praktikum kali ini, kita akan melakukan konfigurasi untuk jaringan Point to Pont dengan menggunakan 2 buah Router dan lakukan konfigurasi IP Address pada Router1 dengan menggunakan IP address 192168.1.1/24 pada Int Se2/0.
- Berikut langkah-langkah dalam pengkonfigurasian:
R1>enable //mengaktifkan router / masuk ke privileged exec mode
R1#configure terminal //masuk ke global configuration mode
R1(config)#int Se2/0 //masuk ke interface serial0/1/0
R1(config-if)#encapsulation ppp //membuat point to point
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 //menambahkan ip address
R1(config-if)#no shutdown //menyalahkan interface
R1(config-if)#end
- Lalu langkah selanjutnya lakukan konfigurasi pada Router2
R2>enable //mengaktifkan router / masuk ke privileged exec mode
R2#configure terminal //masuk ke global configuration mode
R2(config)#int Se2/0 //masuk ke interface serial0/2/0
R2(config-if)#encapsulation ppp //membuat point to point
R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0 //menambahkan ip address
R2(config-if)#no shutdown //menyalahkan interface
R2(config-if)#end
- Kita baru saja melakukan konfigurasi Jaringan Point to Point. Sekarang lakukan test koneksi dengan melakukan Ping ke alamat IP yang terdapat pada ke 2 buah Router tersebut.
R2#ping 192.168.1.2
R2#ping 192.168.1.1
- Ok, kita telah menyelesaikan konfigurasi jaringan Point to Point, selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi OSPF pada R1
R1#configure terminal
R1(config)#router ospf 1 //masuk ke ospf ID 1
R1(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 //menambahkan network ke area 0
R1(config-router)#end
- Lakukan konfigurasi pada R2
R2#configure terminal
R2(config)#router ospf 1 //masuk ke ospf ID 1
R2(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 //menambahkan network ke area 0
R2(config-router)#end
- Lakukan pengecekan apakah konfigurasi yang telah kita lakukan tersebut sudah tersimpan atau belum dengan melakukan cara:
R2#show ip ospf neighbor
R2#show ip ospf interface se2/0
SWITCHING (PERTEMUAN 9)
DEFINISI
Dari segi fungsi dasarnya, switch dibedakan menjadi Dua jenis yakni:
1.Switch unmanaged
2.Switch managed
PERBANDINGAN SWITCH Manageable dan Unmanageable
Switch managed merupakan jenis switch yang memiliki fitur-fitur yang handal yang mampu mendukung kinerja switch dalam jaringan network komputer.
Switch unmanageable hanya memiliki kemampuan untuk meneruskan data saja dan tidak dapat melakukan pengaturan.
1. Instan/Simple
Switch Unmanage umumnya dapat langsung dipakai, tidak bisa di konfigurasi (plug and play), Sedangkan switch Manage bisa di konfigurasi dikarenakan umumnya memiliki IP Address.
2. Harga
Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage
DEVICE SUPPORT SWITCH MANAGEABLE
Gigabit Smart Plus Switch Management CISCO SG220-50-K9-EU 50-Port
Smart Switch D-Link DES-1210-28 24
UBIQUITY US-8-60W UniFi Switch 8-Port
60W PoE Managed Gigabit Switch
Dell Networking X-Series Smart
Managed Switches
Huawei S3700 Series Enterprise
Switches
KONFIGURASI SISTEM OPERASI Akses Cisco IOS
1. Semua perangkat Cisco menggunakan IOS
2. Metode akses Cisco IOS
> Console
> Auxilary
> Virtual Terminal (Telnet/SSH)
3. Program Emulation Terminal
> Putty
> Tera Term
> SecureCRT
KONFIGURASI SISTEM OPERASI Perintah Dasar Cisco
1. User EXEC Mode / “(Switch> )”
User EXEC Mode tidak mengijinkan user untuk melakukan perubahan konfigurasi pada perangkat. Serta User EXEC Mode hanya memiliki perintah-perintah terbatas. Biasanya digunakan untuk melakukan monitoring atau view
2. Privileged EXEC Mode / “(Switch# )”
Mode ini dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi pada perangkat
KONFIGURASI SISTEM OPERASI Perintah Dasar Cisco
Perintah yang digunakan untuk berpindah dari User EXEC Mode ke Privileged EXEC Mode menggunakan “enable”
Perintah yang digunakan untuk berpindah dari
Privileged EXEC Mode ke Mode Konfigurasi Global
menggunakan “configure terminal”
KONFIGURASI DASAR PERANGKAT Hostname
•Nama Perangkat
> Nama host memungkinkan perangkat untuk diidentifkasi oleh Administrator jaringan
> Sangat penting dan juga harus ditampilkan dalam pendokumentasian topologi
•Konfigurasi Hostname
> Dimulai dengan huruf, Tidak mengandung spasi
> Dapat menggunakan huruf, angka atau tanda baca
KONFIGURASI DASAR PERANGKAT Secure Access
•Mengamankan Akses Perangkat
–Mengamankan akses privileged EXEC dan user EXEC.
•Konfigurasi Sandi
–Gunakan password yang kuat.
–Hindari menggunakan password secara berulang
•Mengenkripsi password
–Cisco IOS menampilkan password dalam teks biasa secara default.
–Password harus dienkripsi.
–Untuk melihat konfigurasi secara keselurahan dapat menggunakan perintah “Switch# show run”
KONFIGURASI DASAR PERANGKAT Secure Acces
•Memberikan Banner
–Kata-kata yang menyiratkan bahwa login adalah “selamat datang“.
–Sering digunakan untuk pemberitahuan hukum karena ditampilkan ke semua terminal yang terhubung
•Simpan Konfigurasi
–File yang disimpan di NVRAM berisi semua perintah yang akan digunakan pada startup atau restart
–NVRAM tidak kehilangan isinya saat perangkat dimatikan.
•Mengubah konfigurasi
–File yang disimpan dalam RAM mencerminkan konfigurasi saat ini. RAM kehilangan semua isinya saat perangkat dimatikan atau restart.
KONFIGURASI DASAR PERANGKAT Menyimpan Konfigurasi
KONFIGURASI DASAR PERANGKAT Port dan IP Address
Ket:
Interface gigabitEthernet 0/0: digunakan untuk menentukan interface yang akan dikonfigurasi IP Address
Ip address 192.168.10.1 255.255.255.0: digunakan untuk memasukan alamat IP Address terhadap interface yang telah ditentukan
No shutdown: digunakan untuk mengaktifkan interace
•Konfigurasi IP Address Secara Manual Pada End Devices
–Untuk mengkonfigurasi alamat IPv4 pada host Windows secara manual, buka Control Panel> Network Sharing Center> Change adapter settings dan pilih adapter yang akan digunakan.
•Konfigurasi IP Address Secara Otomatis Pada End Devices
–DHCP memungkinkan konfigurasi alamat IPv4 secara otomatis untuk setiap end devices.
•Switch Virtual Interface Configuration
–Untuk mengkonfigurasi SVI pada switch, menggunakan interface vlan 1.
Topologi Jaringan (Pertemuan 5)
DEFENISI TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan komputer merupakan suatu teknik untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya yang merangkai menjadi sebuah jaringan.
Setiap topologi jaringan komputer memiliki perbedaan:
1.Berbeda dari segi kecepatan pengiriman data
2.Biaya pembuatan
3.Serta kemudahan dalam proses maintenance nya.
Dan juga setiap jenis topologi jaringan komputer memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing
KLASIFIKASI TOPOLOGI JARINGAN
1. Physical Topology
Topologi yang menggambarkan penempatan node jaringan dan koneksi fisik di antara jaringan komputer
2. Logical Topology
Topologi yang menggambarkan jalur yang dilewati oleh sebuah paket data disaat mereka melalui suatu jaringan dan diatur oleh protokol yang digunakan oleh data tersebut
3. Signal Topology
Menggambarkan jalur yang dilalui suatu sinyal disaat mereka melintasi jaringan.
JENIS-JENIS TOPOLOGI JARINGAN
1.Topologi Ring
2. Topologi Dual Ring
3. Topologi Bus
4. Topologi Star
5. Topologi Mesh
6. Topologi Tree
7. Topologi Hybrid
Instalasi Media Transmisi (Pertemuan 4)
LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN JARINGAN SEDERHANA
Jaringan komputer sederhana, merupakan jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi (peer to peer).
PERALATAN INSTALASI JARINGAN
- Crimping tool => Memotong kabel, mengupas pembungkus kabel, memasang konektor
Credit : http://www.google.com - Lan Tester => Melihat koneksi antar kabel, apakah pin-pin yang terkoneksi sesuai dengan konfigurasi
Credit : http://www.google.com - Kabel UTP
Credit : http://www.google.com - RJ 45
Credit : http://www.google.com
Membuat kabel straight dan cross-over
- Menyiapkan kabel UTP sesuai kebutuhan
Credit : http://www.google.com - Kupas kulit kabel sesuai dengan konektor rj45
Credit : http://www.google.com - Pisahkan gelang-gelang warna
Credit : http://www.google.com - Susun warna sesuai urutan dengan kebutuhan jaringan
Credit : http://www.google.com - Dan pastikan pula ujung kabel dipotong sama rata
Credit : http://www.google.com - Jika urutan kabel telah sesuai dan dipotong sama rata,
Maka masukanlah kabel UTP tersebut kedalam konektor(rj45)Credit : http://www.google.com - Rapatkan konektor menggunakan crimping tool
Credit : http://www.google.com - Uji konektifitas kabel UTP menggunakan LAN Tester
Credit : http://www.google.com - Selesai
Perangkat Jaringan (Pertemuan 3)
Perangkat jaringan komputer merupakan sebuah perangkat yang sangat penting dalam jaringan komputer. Karena jika tidak adanya peranan dari perangkat jaringan, maka sebuah komputer tidak dapat saling terhubung dengan komputer lainnya. Maka dari itu, perangkat jaringan bertugas untuk menjembatani antara komputer yang saling terhubung.
Dalam membangun sebuah jaringan komputer yang lebih besar terdapat beberapa device yang harus digunakan seperti:
1.Hub
2.Switch
3.Access Point
4.Router, dll
Hub
Hub bertugas untuk mengubah sinyal transmisi jaringan, hal tersebut dilakukan agar dua komputer atau lebih dapat saling terhubung. Tetapi Hub tidak dapat mengatur jalanya suatu data, sehingga setiap paket data yang melewati hub akan di broadcast ke semua port sampai pket data yang melewati hub akan sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya collision atau tabrakan arus data.
Switch
Switch memiliki fungsi yang hampir sama dengan hub, tetapi perangkat jaringan ini lebih cerdas dari hub karena dapat mengatasi maslah collision data. Selain itu switch juga memiliki beberapa kelebihan di antaranya yaitu memiliki kecapatan transfer data yang cepat dan memiliki jangkauan yang lebih baik daripada hub. Tidak hanya itu, switch juga dapat menyaring atau memfilter paket data sebelum di teruskan ke jaringan yang di tuju.
Access Point
Perangkat jaringan Access Point terdiri dari dua bagian utama yaitu antenna dan transceiver yang di gunakan untuk menerima sinyal dan transmisi dari client atau sebaliknya. Dengan access point, kia dapat terhubung dalam jaringan LAN seara wireless (tanpa kabel). Intinya, access point berfungsi untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda yaitu jaringan wireless dan jaringa LAN.
Router
Router berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan atau lebih, sehingga dapat saling bertukar data dengan jaringan lainya. Maka dari itu dengan menggunaan router kita dapat terhubung dengan jaringan yang berbeda. Misal, IP 192.168.10.0/24 dapat terhubung dengan IP 100.100.100.0/24. Cara kerja router yaitu meneruskan paket data dan membagi beberapa jaringan menjadi beberapa segmen ataupun menyatukan segmen – segmen jaringan tersebut, tetapi router hanya terletak di lpisan ketiga pada layer OSI.
Modem
Modem (Modulator Demodulator) merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog ataupun sebaliknya. Biasanya data yang di berikan kepada komputer umumnya berbentuk sinyal digita. Maka dari itu ketika modem mendapatkan sinyal berbentuk analog , modem harus mengubahnya ke dalam sinyal digital agar sinyal tersebut dapat di proses dan di terima oleh komputer.
Wireless Card
Wireless Card merupakan sebuah perangkat jaringan komputer yang dapat menghubungkan dua device secara wireless (tanpa kabel) maupun wire (menggunakan kabel). Dengan menggunakan wireless card, memungkinkan dua atau lebih komputer dapat saling terhubung melalui jaringan wi-fi tanpa harus menggunakan kabel. Jika anda mempunyai laptop, wireless card biasanya sudah tertanam di dalamnya, jadi anda tidak perlu membelinya secra terpisah. Berbeda dengan laptop, pada komputer anda harus membeli wireless card secara terpisah.
Lan Card
Perangkat jaringan LAN Card berfungsi untuk menghubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan media kabel. LAN Card memiliki tugas untuk mengubah arus data dari paralel menjadi serial, sehingga akan di transmisikan melalui media jaringan seperti kabel UTP. Perangkat jaringan LAN Card biasanya di gunakan pada jaringan LAN.
Kabel Jaringan
Kebel jaringan merupakan sebuah media transmisi yang di gunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih untuk saling berukar data dengan menggunakan media kabel. Kabel yang biasanya di gunakan untuk media transmisi yaitu kabel UTP, STP, Coaxial, dan Fiber Optik. Penggunaan jenis kabel, biasanya di sesuaikan dengan topologi jaringan yang akan di buat.
Repeater
Repeater berfungsi untuk memperluas jangkauan sinyal wifi dari server supaya perangkat lain dapat terhubung. Cara kerja repeater yaitu menerima sinyal dari server dan kemudian akan memancarkan kembali sinyal tersebut dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih kuat. Dengan kata lain sinyal yang tadinya lemah dapat di pancarkan kembali dengan repeater menjadi sinyal yang lebih kuat dan luas.
NIC
Sebuah NIC memiliki alamat khusus yang disebut sebagai ethernet address atau MAC address. Alamat ini adalah berupa kode heksa 48-bit. Setiap NIC memiliki alamat yang berbeda. Bila sebuah komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lainnya maka ia akan memancarkan sinyal untuk mencari alamat NIC yang dituju. Jika alamat tersebut telah ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat dilakukan. Bila NIC yang dituju ternyata tengah menangani komunikasi dengan kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan data atau collision. Keduanya kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk kembali memancarkan sinyal dalam waktu yang acak, sehingga kemudian dapat berkomunikasi kembali.
Layer Jaringan Komputer
Access Layer Switch:
Access Layer Switch bertujuan untuk memudahkan koneksi end devices ke dalam fitur jaringan. Fitur dari Access Layer Switch:
•Port Security
•VLAN
•Fast Ethernet / Gigabit Ethernet
•Power over Ethernet (PoE)
•Link Aggregation
•Quality of Service (QoS)
Distribution Layer Switch:
Distribution Layer Switch menerima data dari Access Layer Switch dan akan meneruskannya ke Core Layer Switch. Fitur dari Distribution Layer Switch meliputi:
• Mendukung Layer 3
• High Forwarding
• Gigabit Ethernet / 10 Gigabit Ethernet
• Redundant
• Security / Access Control List
• Link Aggregation
• Quality of Service (QoS)
Core Layer Switch:
Core Layer Switch merupakan backbone dan bertanggung jawab untuk menangani sebagian besar jaringan LAN. Fitur dari Distribution Layer Switch meliputi:
• Mendukung Layer 3
• Very High Forwarding
• Gigabit Ethernet / 10 Gigabit Ethernet
• Redundant
•Link Aggregation
• Quality of Service (QoS)
IP Adress dan Subnet Mask (Pertemuan 2)
INTERNET PROTOKOL
![Cara-Menghitung-IP-Address-Pengertian](https://kedaiberbagilmu.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/03/cara-menghitung-ip-address-pengertian.jpg?w=825)
IP Address
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap peralatan jaringan yang menggunakan Protocol TCP/IP. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer.
IP address terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana Network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan Host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Fungsi IP Address sebagai pengalamatan computer agar transfer data tidak salah tujuan; mempermudah pemahaman, selayaknya Pak Pos mengirimkan surat harus ada alamat tujuan dan pengirim dengan lengkap agar surat sampai jika alamat tidak ditemukan maka surat bisa dikembalikan ke pengirim dengan benar.
Subnet Mask
![hqdefault](https://kedaiberbagilmu.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/03/hqdefault.jpg?w=825)
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:
- Dotted Decimal Notation
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam dotted decimal notation (notasi desimal bertitik), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. - Prefix Length Notation
Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix.
Subneting
- Fungsi paling utama dari subnetting adalah untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu network. Agar Throughput suatu jaringan tetap tinggi tanpa adanya bottleneck.
- Untuk menentukan batas Network ID dalam suatu subnet akhirnya bisa mengurangi jumlah Host dalam Network ID tetapi tetap bisa memperbanyak jumlah Network. Dipakai karena keterbatasab IPv4.
![1](https://kedaiberbagilmu.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/03/1.png?w=825)
Penentuan Jumlah Host dalam Subneting
=> (2^(32-20))-2
=> (2^12)-2
=> 4.096 – 2
=> 4.094 host diluar network-id dan broadcast…
2. jumlah host dari subnet mask 255.240.0.0 adalah
=> subnet mask 255.240.0.0 adalah prefix /12
=> (2^(32-12))-2
=> (2^20)-2
=> 1.048.576 – 2
=> 1.048.574 host diluar network-id dan broadcast.
KEUNTUNGAN SUBNETTING
- Menyederhanakan administrasi
- Perubahan stuktur jaringan tidak tampak dari luar
- Keamanan jaringan lebih baik
- Berkurangnya lalu lintas jaringan. Untuk mengkomunikasikan beberapa subnet dalam sebuah jaringan, maka kita harus menggunakan sebuah router. Dengan adanya router, maka semua lalu lintas hanya akan berada didalam jaringan tersebut, kecuali jika paket tersebut ditujukan kepada jaringan yang lainnya. Sehingga Kerja jaringan menjadi optimal
- Pengelolaan yang sederhana. Akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola sebuah jaringan kecil-kecil yang saling terisolasi jika dibandingkan dengan mengelola sebuah jaringan tunggal yang sangat besar.
- Membantu pengembangan jaringan dengan jarak geografis yang jauh. Karena jalur dalam WAN yang lebih lambat dan mahal, maka sebuah jaringan yang mencakup jarak yang jauh akan menciptakan masalah masalah diatas. Sehingga menghubungkan banyak jaringan kecil akan menjadi lebih efisien.